DESA WISATA CURUG KANCIL
CURUG KANCIL , POTENSI DESA WISATA PADASUKA, CIBATU KABUPATEN GARUT
1. Profil Curug Kancil
Curug Kancil adalah salah satu curug yang terdapat di sekitaran Garut Utara , tepatnya di Kecamatan Cibatu. Namanya adalah Curug Kancil, diambil dari nama kampung tempat air terjun ini berada, yaitu Kampung Kancil, Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu.
Curug Kancil ini merupakan air terjun yang memiliki tinggi sekitar 20 meter. Di musim hujan, debit air curug ini cukup besar dan airnya jernih, namun di dasar curug yang menyerupai kolam kumpulan airnya terlihat berwarna coklat. Begitu pula pada musim kemarau air Curug Kancil ini tidak pernah surut, hanya debit airnya yang berkurang. Sumber air curug ini berasal dari sebuah lembah yang oleh penduduk setempat sering di sebut Gunung Kancil. Sumber air yang melimpah dari aliran sungai curug ini juga dimanfaatkan warga lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mengairi sawah dan menyiram ladang.
2. Sejarah dan Mitos Curug Kancil
Nama atau penyebutan curug ini di ambil dari sumber air curug ini yang berasal dari Gunung Kancil. Oleh karena itu warga setempat menyebutnya dengan sebutan Curug Kancil. Selain itu Curug Kancil yang di anggap keramat oleh warga setempat juga memiliki mitos tentang baju merah. Warga sekitar percaya bahwa pada zaman dahulu kala di Curug Kancil ini terdapat sebuah kerajaan bangsa jin yang dikuasai oleh Kanjeng Ratu Sri dan dijaga oleh ular yang besar. Konon, Sang Ratu bangsa jin tersebut tidak menyukai warna merah, sehingga jika ada orang yang mengenakan pakaian berwarna merah, maka orang yang memakai baju merah tersebut akan dia bawa ke kerajaan bangsa jin untuk dijadikan budak.
Menurut cerita yang beredar, legenda Curug Kancil bermula karena dahulu curug ini sering dijadikan tempat pesugihan atau tempat untuk mencari kekayaan dengan cara yang tidak benar. Suatu hari, ada seseorang yang mengenakan baju merah datang dengan maksud mencari kekayaan, lalu meminta bantuan kepada Sang Ratu sambil membawa persembahan. Sang Ratu sangat senang diberi persembahan. Namun sayang, orang itu tidak pernah datang kembali, sehingga membuat Sang Ratu marah besar. Jika orang tersebut suatu hari nanti datang ke Curug Kancil maka Sang Ratu akan membunuhnya. Akibat dari mitos tersebut, hingga saat ini masih sering ada pengunjung yang membawa sesajen ke sini dan berdoa ini itu. Bahkan sempat masuk liputan stasiun TV nasional ke Curug Kancil ini di acara dengan tema horor yatiu acara Dua dunia dan Dunia lain Trans7.
3. Atraksi Wisata Curug Kancil
Daya tarik wisata di Curug Kancil ini bisa dibilang masih asri, karena masih dikelilingi oleh pegunungan yang masih sejuk. Potensi daya tarik wiaata adalah :
A. Air Terjun
B. Destinasi Wisata yang Masih Asri
C. Bukit Untuk Melihat Lansekap Garut Utara
4. Infrastruktur dan Aksesibilitas Curug Kancil
Jalan menuju Curug Kancil ini mudah dikenali, yaitu ditandai dengan terowongan di bawah lintasan rel kereta api. Masuklah ke terowongan itu dan ikuti jalannya terus. Kampung Kancil adalah kampung terakhir di jalan itu.
Selain curugnya, di sepanjang perjalanan menuju Kampung Kancil juga kalian bakal disuguhi pemandangan lansekap Garut Utara yang sangat luar biasa. Dataran pesawahan yang dibelah oleh rel kereta api lintas selatan jawa, Gunung Haruman dan Gunung Guntur terlihat menawan di kejauhan. Panorama hijau nya sangat cantik. Lansekap hijau ini bisa kalian nikmati di tugu Kodim di atas sebuah batu besar.
Namun, untuk di curug ini belum ada tempat parkir khusus, jadi kita bisa memparkirkan kendaraan kita di rumah warga dan perlu diingat bahwa jalan ini adalah jalan desa di pegunungan, sehingga jalan yang akan dilewati seringkali menanjak dan rusak di sana-sini. Tapi jangan khawatir , akses untuk mencapai ke Curug ini sudah disediakan petunjuk jalan sehingga memudahkan kita untuk melakukan perjalanan.
Akses jalan yang akan kita tempuh jika kita berangkat dari Alun Alun Tarogong , apabila menggunakan kendaraan pribadi kita bisa langsung pergi ke Curug Kancil melewati jalan Simpang Lima, menuju jalan Ahmad Yani Timur dan lurus dan ambil jalan terusan malangbong dan Ciawi. Beloklah ke arah Cibatu di persimpangan antara Malangbong dan Limbangan.
Jika kita menggunakan kendaraan umum , kita bisa menaiki angkot berwarna coklat dari Alun Alun Tarogong - Bundaran Ramayana dengan tarif ongkos nya Rp 3.000 Kemudian dari Ramayana - Cibatu kita bisa menaiki angkutan umum berwarna hijau kuning ( Angkutan umum Cibatu) dengan tarif harga Rp 7.000- Rp 10.000 nah kita juga bisa menggunakan google maps sebagai panduan untuk menuju Curug Kanci, dari Kampung Kancil kita harus berjalan kaki sekitar 5 menit, menuruni undakan-undakan tanah dan batu menuju Curug Kancil.
5. Amenitas
Setelah tiba di sana kita bisa melihat keasrian curug disana yang masih dikelilingi pemukiman warga sekitar juga dengan pegunungan disana, sehingga masih banyak pepohonan yang lebat sehingga udara disana masih sangat segar. Tapi sayangnya pengelolaan nya masih sangat minimz maka diperlukan bantuan dari pemerintah sekitar untuk meningkatkan potensi wisata curug kancil tersebut.
Belum terdapat banyak amenitas di Curug Kancil ini. Hanya sebuah warung kecil dan Kamar Ganti Pakaian sederhana yang perlu adanya perbaikan. Meski belum dikelola secara profesional, pengelolaan masih swadaya oleh warga sekitar. Di sekitar kawasan Curug Kancil, sudah ada gazebo saung-saung bambu dan tempat duduk. Ada juga aliran air untuk bilas, walaupun berada di ruang terbuka, belum berbentuk kamar bilas. Untuk berganti pakaian, sang Kuncen, Abah Dayat, menyediakan satu saung bambu sederhana yang ditutupi dengan kain.
Untuk amenitas yang lain seperti , penginapan / hotel, restaurant,cafe, atau yang lainnya belum ada di daerah curug kancil , ada tapi berjarak lebih dari 2 Km , maka dari itu diperlukan pengelolaan lebih untuk meningkatkan wisata curug itu sendiri sehingga akan menambah pendapatan asli daerah di Padasuka dan meningkatkan kesejahteraan di Desa Padasuka.
